Nama :
Dwiyanto
Kelas : IX D
Absen : 08
LAPORAN HASIL ANALISIS
CERPEN DALAM SATU BUKU KUMPULAN CERPEN
DATA BUKU
Judul buku : Orang-Orang
Bloomington
Pengarang : Budi Darma
Penerbit : Sinar Harapan
Tahun terbit : 1980
Jumlah cerpen : 7 buah
Jumlah halaman :
188 halaman
HASIL ANALISIS
1.
”Laki-Laki Tua Tanpa
Nama“
1.1 Tema
: Sesuatu yang menarik perhatian
Alasan
: Karena di dalam cerpen ini menceritakan tokoh saya yang selalu penasaran
dengan laki-laki tua yang selalu manarik perhatiannya.
1.2 Latar
1.2.1
Latar tempat
§ Cincinati
Bukti : Begitu juga ketika suaminya
meninggal karena kecelakaan mobil di Cincinati,....(hal 1)
§ Dunn
Meadow
Bukti : Waktu dapat saya gunakan untuk
kuliah, ke perpustakaan, jalan-jalan, masak, dan sekali tempo melamun di Dann
Meadow,.....(hal 8)
§ Fess
Bukti : ... tidak ada satu pun yang
tinggal di Fess ...(hal 2)
§ Marsh
Bukti : Ketiga janda ini kadang-kadang
berbelanja di Marsh. (hal 4)
§ Loteng
Nyonya Casper
Bukti : ... terjadi perubahan di loteng
Nyonya Casper. (hal 6)
§ Commons
Bukti : ... tapi makan siang di Commons.
(hal 14)
§ Ruang
kamar kecil
Bukti : Dalam waktu singkat saya
mencapai ruang kamar kecil. (hal 15)
§ Tengah jalan
Bukti : .... dia menodongkan pestolnya
di tengah jalan. (hal 16)
§ Rumah
sakit
Bukti : Mungkin saya setengah pingsan
beberapa saat setelah saya tiba di rumah sakit. (hal 17)
§ Depan
rumah Nyonya Macmillan
Bukti : ... menurunkan saya di depan
rumah Nyonya Macmillan, ... (hal 18)
1.2.2
Latar waktu
§ Musim
panas
Bukti : Selama musim panas saya tidak
mengalami kesulitan. (hal 2)
§ Malam
hari
Bukti : ... malam itu saya menelepon Ny.
Casper. (hal 4)
§ Pagi
hari
Bukti : ... esok paginya saya berjalan
ke Marsh. (hal 6)
§ Hari
Rabu
Bukti : Pada hari Rabu, semenjak pagi
saya berusaha mengawasi rumah Ny. Casper.... (hal 10)
§ Siang
hari
Bukti : Siang itu laki-laki tua di
loteng Ny. Casper tidak membuka jendela. (hal 11)
§ Musim
gugur
Bukti : .. masa berakhirnya semester
gugur ini. (hal 13)
1.2.3
Latar suasana
§ Hujan
Bukti : Akhirnya pada suatu malam hujan
saya menelepon Ny. Nolan,.... (hal 4)
§ Gerimis
Bukti : Pada suatu malam gerimis,
terjadi perubahan di loteng Ny. Casper. (hal 6)
§ Keraguan
Bukti : Setelah agak lama ragu-ragu,
malam itu saya menelepon Ny. Casper. (hal 7)
§ Sepi
dan gelap
Bukti : Seperti Fess, daerah ini juga
sepi dan gelap. (hal 13)
1.3 Penokohan
Ø Nyonya
Nolan
·
Kasar
Bukti : ... Ny. Nolan menjanda karena
tabiatnya sendiri yang kasar. (hal 1)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Kejam
Bukti : Bukan hanya kepandaian Ny. Nolan
melempar yang mengagumkan, tapi juga tenaganya yang luar biasa yang sanggup
mancabut nyawa dan melukai sekian banyak binatang. (hal 3)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan tokoh)
·
Berani melanggar hukum
Bukti : Perbuatannya ini tentu saja
dapat dihukum, tapi saya heran mengapa tidak pernah sembunyi-sembunyi pada
waktu melempar. (hal 3)
Digambarkan secara : dramatik (tokoh
lain)
·
Berang
Bukti : Ternyata dia bukan hanya heran,
tapi juga berang. (hal 6)
Digambarkan secara : analitik
Ø Nyonya
Casper
·
Tidak peduli
Bukti : Dia tidak begitu peduli pada
suaminya,.. (hal 1)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Tegas
Bukti : Atas pertanyaan ini Ny. Casper
menjawab tegas. (hal 9)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
Ø Nyonya
Macmillan
·
Menjaga rahasia
Bukti : Karena tidak menceritakan hal-ikhwal
sendiri, saya tidak tahu mengapa Ny. Macmillan tidak mempunyai suami. (hal 1)
Digambarkan secara : dramatik (tokoh
lain)
Ø Penilik
toko
·
Tidak ramah
Bukti : ... pemilik toko ini tidak
ramah, dan hanya berbicara seperlunya. (hal 4)
Digambarkan secara : analitik
Ø Saya
·
Sabar menunggu
Bukti : Saya tunggu sanpai lama, lampu
tetap tidak menyala. (hal 9)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
1.4 Nilai
kehidupan :
[ Sifat
kasar akan membuat diri kita dijauhi orang lain.
[ Mengambil
keputusan dengan buru-buru akn menghsilkan keputusan yang tidak baik.
[ Kesabaran
akan membawa hasil yang baik.
[ Menuduh
seseorang harus dilengkapi bukti yang jelas dan nyata.
[ Putus
asa tidak akan membawa hasil apa-apa.
[ Menyesuaikan
diri itu penting saat kita hidup di lingkungan baru.
2.
”Joshua Karabish“
2.1 Tema : Persahabatan
Alasan : Karena di dalam cerpen ini
menceritakan tokoh saya yang memiliki sahabat baru, dan dia merasa memiliki
tanggung jawab yang besar terhadapnya ketka ia masih hidup maupun setelah
matinya.
2.2 Latar
2.2.1
Latar tempat
§ Kamar
saya
Bukti
: ... lalu menginap di kamar saya. (hal 2)
§ Loteng
Bukti
: ... karena saya dan Joshua tinggal di loteng .... (hal 25)
§ Beaver
Falls, Pensylvania
Bukti
: ... Joshua kembali menggabung ibunya di Beaver Falls, Pensylvania .... (hal
26)
§ Kantor
dokter White
Bukti
: Pemeriksaan di kantor dokter White rasanya berjalan lambat sekali. (hal 33)
§ Hotel
Carmen, Elletsville
Bukti
: ... dan menginap satu malam di Hotel Carmen di Elletsville. (hal 34)
§ Indianapolis
Bukti
: ... sampai akhirnya saya mengunjungi seorang dokter di Indianapolis. (hal 34)
2.2.2
Latar waktu
§ Malam
menjelang fajar
Bukti
: “Memang saya sudah lama sakit,” katanya pada suatu malam menjelang fajar,...
(hal 24)
§ Malam
hari
Bukti
: Pada suatu malam saya terbangun.... (hal 30)
§ Pagi
hari
Bukti
: Esok harinya rasa sakit ini amblas.... (hal 31)
§ Selasa
malam
Bukti
: Selasa malam sama sekali saya tidak bisa tidur. (hal 33)
§ Siang
hari
Bukti
: ... tapi juga pada waktu siang. (hal 33)
§ Malam
tahun baru
Bukti
: Pada malam tahun baru sedikit pun saya tidak bisa memincingkan mata. (hal 38)
2.2.3
Latar suasana :
§ Ketakutan
Bukti : saya menggigil. (hal 31)
§ Gelisah
dan takut
Bukti : Saya gelisah dan takut. (hal 38)
§ Kegirangan
Bukti : Saya girang. (hal 39)
2.3 Penokohan
:
Ø Ibu
Joshua
·
Rendah hati
Bukti : ... setelah menyatakan dengan
segala kerendahan hati bahwa Joshua hanyalah seorang yang bodoh dan gagal,
ibunya meminta maaf kepada saya, ... (hal 21)
Digambarkan secara : dramatik (ucapan
tokoh)
Ø Saya
·
Tidak tegaan
Bukti : Saya tidak sampai hati untuk
menolaknya. (hal 22)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Pengertian
Bukti : “... tapi saya yakin tidak ada
seorang pun yang mau mengerti saya kecuali kau.” (hal 24)
Perkataan dari Joshua tersebut dapat
menjelaskan bahwa watak tokoh saya adalah pengertian. Digambarkan secara :
dramatik (ucapan tokoh lain)
·
Dapat dipercaya
Bukti : ... Ny. Seifert percaya bahwa
saya menjaga kebersihan loteng ... (hal 25)
Digambarkan secara : dramatik (tokoh
lain)
·
Tenggang rasa
Bukti : Kalau memang Ny. Seifert betul,
kasihan ibu Joshua, pikir saya. (hal 30)
Digambarkan secara : dramatik (jalan
pikiran tokoh)
·
Tanggung jawab
Bukti : ... biarlah saya yang memikul
tanggung jawab itu. (hal 37)
Digambarkan secara : dramatik (ucapan
tokoh)
Ø Teman
se-apartemen Joshua
·
Kasar
Bukti : Mereka semua kasar. (hal 22)
Terlihat dari tindakan mereka yang liar.
Digambarkan secara : analitik
Ø Cathy
·
Suka membantu
Bukti : ... ibunya sering mendapat
bantuan dari Cathy.... (cerita Joshua) (hal 26)
Digambarkan secara : dramatik (tokoh
lain)
Ø Joshua
·
Bodoh
Bukti : ...bahwa Joshua hanyalah seorang
yang bodoh .... (hal 21)
Digambarkan secara : analitik
·
Menyukai karya sastra
Bukti
: ... dia juga sering bercerita mengenai kesenangannya mambaca puisi dan menulis
sajak. (hal 22)
Digambarkan
secara : dramatik (tindakan tokoh)
·
Jujur
Bukti : Pengakuan Joshua ini tidaklah
dilebih-lebihan. (hal 23)
Digambarkan secara : analitik
·
Halus dan lembut
Bukti : ... Joshua adalah seorang yang
lembut, halus,... (hal 23)
Digambarkan secara : analitik
Ø Ny.
Seifert
·
Tegas
Bukti : ... Ny. Seifert berkata :
“Sekali lagi saya tegaskan, anak muda, ...” (hal 39)
Digambarkan secara : dramatik (ucapan
tokoh)
·
Jujur
Bukti : Tentunya Ny. Seifert benar. (hal
34)
Digambarkan secara : analitik
·
Toleran
Bukti : ... Ny. Seifert mengaku terus
terang bahwa selama ini Joshua menunggak sewa kamar. “ Saya tidak sampai hati
untuk mengahnya,...” (hal 28)
Digambarkan secara : dramatik (ucapan
tokoh)
2.4 Nilai
kehidupan :
[ Memandang
orang lain tidak dari kekurangannya.
[ Jujur
pada diri sendiri dan orang lain akan membuat kita tenang.
[ Jika kita mempunyai kesalahan kepada orang lain
kita perlu untuk meminta maaf kepadanya.
[ Bersabar
dalam menghadapi cobaan hidup.
[ Berusaha
itu perlu untuk mendapatkan hasil.
[ Sikap
bertanggung jawab atas segala perbuatan kita itu perlu.
3.
”Keluarga M“
3.1 Tema : Perasaan dendam dalam kesendirian
Alasan : Karena di dalam cerpen ini
menceritakan tokoh saya tinggal sendiri di apartemen yang ramai dan ia
menyimpan dendam terhadap anak orang lain yang menjailinya.
3.2 Latar
3.2.1
Latar tempat :
§ Gedung
raksasa
Bukti
: Sudah lama saya tinggal di gedung raksasa .. (hal 41)
§ Apartemen
tingkat delapan
Bukti
: ... saya lihat dari jendela apartemen saya di tingkat delapan. (hal 41)
§ Lapangan
bermain
Bukti
: ... melihat anak-anak menghabiskan waktunya di lapangan bermain .... (hal 41)
§ Pantat
mobil
Bukti
: ... kadang-kadang saya berjongkok. Bersembunyi di patant mobil orang lain. (hal
42)
§ Sebelah
utara gedung
Bukti
: Saya pun sering mengamat-amati anak-anak bermain-main di sebelah utara
gedung. (hal 42)
§ Lapangan
parkir
Bukti
: ... ketika saya berjalan di lapangan parkir. (hal 44)
§ Gedung
bioskop
Bukti
: Lalu saya nonton bioskop. (hal 54)
§ Lobby
Bukti
: Beberapa anak umur belasan tahun main lempar-lemparan bola di Lobby. (hal 54)
§ Indianapolis,
Indiana
Bukti
: Pada suatu malam televisi memancarkan berita mangenai pembukaan pusat pembelanjaan
baru di Indianapolis, Indiana. (hal 60)
§ Carolina
Barat
Bukti
: ... saya tahu bahwa Melvin mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik di salah
satu kota kecil di Carolina Barat. (hal 61)
3.2.2
Latar waktu
§ Sore
hari
Bukti
: Pada suatu sore, melalui jendela saya melihat lagi si abang berkelahi dengan
anak lain,... (hal 43)
§ Sekitar jam lima sore
Bukti
: Pada suatu sore, sekitar jam lima, saya terpaksa pergi ... (hal 44)
§ Malam
hari
Bukti
: Ketika malam itu saya melabrak Melvin Meek... (hal 45)
§ Siang
hari
Bukti
: Dan siang ini ada seorang anak laki-laki umur dua setengah tahun luka
tangannya karena pecahan botol. (hal 53)
§ Pagi
hari
Bukti
: Keeesokkan harinya keadaan juga biasa-biasa saja. (hal 55)
§ Menjelang
jam tiga siang
Bukti
: ... saya pulang menjelang jam tiga siang... (hal 55)
§ Awal
musim semi
Bukti
: ... musim semi perlahan-lahan menggusur musim salju. (hal 57)
3.2.3
Latar suasana
§ Bising
Bukti
: ... dengan demikian lalu lintas bising .... (hal 41)
§ Gaduh
Bukti
: ... dan ada juga yang jengkel karena di sini terlallu banyak anak, dan karena
itu suasana menjadi gaduh, ... (hal 41)
§ Gembira
Bukti
: Saya gembira melihatnya. (hal 51)
§ Penasaran
Bukti
:Sore itu saya merasa penasaran. (hal 53)
§ Gelap
Bukti
: Ketika hari sudah gelap, saya berjalan mengitari.... (hal 54)
§ Ketakutan
Bukti
: ... si anak lari sendirian sambil menangis ketakutan. (hal 54)
§ Panik
Bukti
: ... bahwa si orang tua anak panik sekali, ... (hal 55)
§ Ramai
Bukti
: ... menjelang liburan Thanksgiving lapangan
parkir selalu ramai .... (hal 55)
§ Kesepian
Bukti
: Saya kesepian. (hal 56)
3.3 Penokohan :
Ø Saya
·
Realistis
Bukti : Bahwa mereka repot karena anak
mereka, kan semua ini akibat mereka mempunyai anak. (hal 41) Digambarkan secara
: dramatik (jalan pikiran tokoh)
·
Pendendam
Bukti : Semenjak saat itu, setiap saya
melihat Mark dan Martin bermain-main, ingin rasanya saya memiliki senapan,
menembak kaki dan tangan mereka,... (hal 46) Digambarkan secara : dramatik
(jalan pikiran tokoh)
·
Selalu berusaha
Bukti : Dan usaha saya untuk mengenal
mereka selalu gagal. Juga usaha saya untuk mengetahui di aparteman mana mereka
tinggal juga gagal. (hal 43)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Pemarah
Bukti : Dengan perasaan murka saya
turun. (hal 54) Digambarkan secara : dramatik (tindakan tokoh)
·
Berjiwa busuk dan pengecut
Bukti : ... akibat perbuatan seseorang
yang berjiwa busuk dan pengecut. (hal 55)
Digambarkan secara : analitik
·
Mudah tersentuh
Bukti : Entah mengapa, mata saya
berkaca-kaca. (hal 58) Digambarkan secara : dramatik (penampilan fisik)
Ø Si
abang (Mark)
·
Pembela
Bukti : Si abang membela si adik. (hal
44)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Penyayang
Bukti : Kemudian si abang menggendong si
adik masuk ke gedung. (hal 44)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Selalu mengalah
Bukti : ... si abang selalu
mempersilakan si adik untuk main lebih dahulu. (hal 44)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Agresif
Bukti : ... sedangkan si abang agresif.
(hal 44) Digambarkan secara : analitik
·
Jujur
Bukti : “Mark bilang bahwa kamulah yang
meludah.” (hal 48)
Digambarkan secara : dramatik (ucapan
tokoh)
·
Berani
Bukti : Atas labrakan ini si abang tidak
nampak gentar. (hal 50)
Digambarkan secara : analitik
·
Pantang menyerah
Bukti : Berkali-kali Mark akan jatuh,
tapi dia berusaha berjalan tegap lagi. (hal 58)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
Ø Si
adik (Martin)
·
Senang memonopoli
maianan anak lain
Bukti : Si adik suka memonopoli mainan
yang dipinjamkan kepadanya,... (hal 44)
Digambarkan secara : analitik
·
Tidak mau merepotkan
Alasan : Karena saat ditawari bantuan
oleh tokoh saya, dia menolaknya.
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
Ø Melvin
dan Marion
·
Pendidik yang baik
Alasan : Karena keduanya selalu mendidik
agar Mark dan Martin tidak berbohong.
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Rajin dan rukun
Alasan : Karena mereka tidak pernah
bertengkar dan selalu bersama-sama kemanapun.
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
3.3 Nilai
kehidupan :
[ Perasaan
dendam tidak akan membuat kita tenang.
[ Cita-cita
yang tidak baik tidak perlu diwujudkan.
[ Tidak
mengeluh adalah sifat bijak dalam menghadapi cobaan hidup.
[ Putus
asa tidak mendatangkan apa-apa.
[ Tidak
menyepelekan hal-hal kecil.
4.
”Orez“
4.1 Tema : Kepercayaan terhadap kearifan lokal.
Alasan : Karena di dalam cerpen ini
menceritakan tokoh saya dan Hester yang mulanya takut akan prasangka bahwa anak
mereka akan cacat sama dengan saudara-saudara Hester lainnya.
4.2 Latar
4.2.1
Latar tempat
§ Ruang
tamu
Bukti
: ... Hester masuk ruangan tamu mengantarkan kopi,... (hal 65)
§ Jalan
Fess
Bukti
: Bau pohon dan rumput di sepanjang jalan Fess memperkuat nafsu saya. (hal 65)
§ Sungai
Yordan
Bukti
: Saya pandangi sungai iru, dan alangkah aneh warna airnya. (hal 65)
§ Pinggiran
kota
Bukti
: Mobilnya,..... saya buang ke tempat pembuangan mobil di pinggiran kota. (hal
67)
§ St.
Louis, Missouri
Bukti
: ... mengirimkannya ke kantor asuransi di St. Louis, missouri. (hal 68)
§ Kamar
mandi
Bukti
: Akhirnya Hester sering mengunci diri dalam kamar mandi sampai lama. (hal 71)
§ Lapangan
Runput Dunn
Bukti
: ... sekelompok anak kecil yang sedang main base-ball di Lapangan Runput Dunn. (hal 72)
§ Ruang
bersalin darurat
Bukti
:Dan begitu Hester ditelentangkan di ruang bersalin darurat, Orez lahir. (hal 77)
§ Apartemen
Gourley Pike
Bukti
: ... lebih kurang satu minggu setelah kami menetap di Apartemen Gourley
Pike,... (hal 79)
§ Depan
pintu
Bukti
: Dengan kecepatan yang sulit dipercaya tiba-tiba dia sudah sampai di depan
pintu,... (hal 79)
§ Bagasi
mobil
Bukti
: Dia mengaku bahwa dia sudah mengetahui di mana pedang itu saya simpan :
bagasi mobil. (hal 80)
§ Di
atas lantai
Bukti
: Beberapa gelas dan piring berantakan di atas lantai. (hal 81)
§ Di
dalam lift
Bukti
: Akhirnya lift membuka. Di dalam sudah ada beberapa orang. (hal 82)
§ Di
dalam mobil
Bukti
: Pada waktu di dalam mobil dia minta pangku. (hal 82)
§ Tepi
hutan
Bukti
: Di sebuah tepi hutan Orez memerintahkan supaya mobil berhenti. (hal 83)
§ Sekitar
lapangan
Bukti
: Kemudian matanya mengitar memandangi pohon-pohonan tinggi di sekitar
lapangan,... (hal 83)
§ Persimpangan jalan
Bukti
: Dekat persimpangan saya melihat bekas api,... (hal 84)
§ Lapangan
parkir Gourley Pike
Bukti
: Begitu tiba di lapangan parkir Gourley Pike, Orez meloncat ke luar,... (hal
85)
§ Trap
dekat gerbang
Bukti
: Di trap dekat gerbang dia berhenti. (hal 85)
4.2.2
Latar waktu :
§ Malam
hari
Bukti
: Malamnya dia menelepon, mengajukan permohonan maaf,... (hal 63)
§ Pagi
hari
Bukti
: Baru keesokan harinya saya tahu, ketika secara kebetulan saya membuka laci
mejanya ... (hal 73)
§ Sore
hari jam lima
Bukti
: Pada suatu sore, menjelang jam lima, Hester mengatakan bahwa perutnya sakit. (hal
74)
§ Hari
Sabtu
Bukti
: ... karena hari ini Sabtu, saat mereka libur. (hal 81)
4.2.3
Latar suasana
§ Terkejut
dan ketakutan
Bukti
: ... tapi terkejut dan ketakutan ketika saya jatuhkan putusan saya untuk
mengawininya. (hal 63)
§ Khawatir
Bukti
: Dia khawatir jangan-jangan Hester mempunyai nasib yang sama dengan ibunya. (hal
64)
§ Ragu-ragu
Bukti
: Tapi Hester sendiri tidak yakin. (hal 67)
§ Takut
Bukti
: Saya tahu bahwa dia takut untuk memperbincangkannya,... (hal 68)
§ Gugup
Bukti
: Setiap kali saya mendekatinya, dia menjadi gugup. (hal 80)
4.3 Penokohan
:
Ø Hester
Price
·
Merendahkan diri
Bukti : Tapi, katanya, perempuan semacam
dia tidak pantas umtuk menjadi istri say, ... (hal 63)
Digambarkan secara : dramatik (jalan
pikiran tokoh)
·
Tahu diri
Bukti : ... tapi dia sendiri akhirnya
malu karena sering berbuat kesalahan. (hal 68)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Pengertian
Bukti : Dia mengatakan, dia mengerti
saya. (hal 70) Digambarkan secara : dramatik (ucapan tokoh)
·
Tegas dan keras
Bukti : Dia mengeluarkan aba-aba lagi
dengan lebih tegas dan keras. (hal 72)
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
·
Tanggung jawab
Bukti : “...saya mau mengoper tanggung
jawabnya,” katanya. (hal 80)
Digambarkan secara : dramatik (ucapan
tokoh)
·
Pandai
Bukti : ... anak ini mengagumi
kepandaian ibunya membuatkan pakaian yang cocok untuk dia. (hal 81) Digambarkan
secara : dramatik (tindakan tokoh)
Ø Saya
·
Tanggung jawab
Bukti : Dia yakin bahwa saya mempunyai
perasaan tanggung jawab,... (hal 67)
Digambarkan secara : dramatik (tokoh
lain)
·
Gigih
Bukti : Atas kegigihan saya menolak
permohonannya dia menyatakan kecewa(hal 73).
Digambarkan secara : analitik
·
Mudah iba
Bukti : Saya merasa kasihan. (hal 80)
Digambarkan secara : analitik
·
Teguh dalam beriman
Bukti : ... juga atas keteguhan iman
saya untuk tidak menceraikannya. (hal 71)
Digambarkan secara : analitik
Ø Orez
·
Anak luar biasa (tidak
normal)
Alasan : Karena tokoh Orez suka
melakukan tindakan yang tidak bisa dilakukan anak usia lima tahun tiga bulan,
seperti melompat dengan jarak yang sangat jauh. Digambarkan secara : dramatik
(tindakan tokoh)
Ø Stevick
Price
·
Suka memberi nasihat
Alasan : Karena tokoh Stevick Price
selalu memberikan nasihat kepada calon mantunya.
Digambarkan secara : dramatik (tindakan
tokoh)
4.4 Nilai
kehidupan :
[ Menerima
takdir dari Tuhan merupakan cerminan bahwa kita bersyukur kepada-Nya.
[ Tetap
sabar dalam menghadapi hidup.
[ Bersikap
ramah terhadap orang lain akan membuat kita disukai banyak orang.
[ Membantu
orang dengan tulus dan ikhlas akan membuat kita tenang.
[ Tidak
berprasangka buruk terhadap Tuhan.
5. Kesimpulan
:
a) Tema : Tidak ada keterkaitan
antar tema (tema tidak sama)
b) Latar : Semua berlatar di luar
negeri
c) Penokohan : Minoritas ada kesamaan
d) Nilai
kehidupan : Hampir semuanya membahas
mengenai kehidupan sosial (nilai kehidupan dalam berhubungan sesama manusia)